Pages

Labels

Minggu, 25 Desember 2016

Terungkap ! Tips Pembuatan Proposal Online


Ini semua di mulai ketika ada seorang Dosen  di kampus kami yaitu PKN STAN--dulunya bernama STAN (Sekolah Tinggi Agama Negara) (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)--yang sebelumnya juga berkuliah di kampus ini.




....
Yang membuat "hmm.. moment" beliau juga merupakan lulusan S-2 ITB (Institut Teknologi Bandung), maka di benak saya ini akan menambah daftar anak stan (red: STAN-ers) yang melanjutkan kulah di ITB yang pernah mengajarkan saya. Sebelumnya ada Pak Raditya Hendra yang mengajar mata kuliah Pengelolaan utang, padahal di ITB tidak ada jurusan Rekayasa Infrastruktur Utang, ataupun bahkan Teknik Geomatika Perutangan yaa :3 Beliau Dosen yang gaya mengajarnya"out of the box" sehingga teknik negosiasi lender dan mempengaruhi orang lain yang tidak akan ada di RPS pun, diajarkan kepada kami.
....
Nah, ketika Pak Heru men-declare beliau dari ITB maka  "out of the box" yang saya prediksikan pun benar. Beliau pun menberikan tugas pertama,analisis, evaluasi atau inovasi mengenai penerapan "IT" yang berpengaruh tehadap kinerja organisasi dan kedua, ide pengupayaan komoditas Indonesia menjadi punya daya jual, serta menjualnya online di akhir nanti (tugas kedua ini tidak jadi diberikan) yang dosen lain di mata kuliah sejenis tidak memberikannya.


1.Nama adalah Doa
14 September 2016, saya menginisiasi nama group kami " 3 Tim Sukses (logo pita emas)". Di awal karena ini cuma bertiga, saya harus memastikan bisa menyambung hati dengan mereka, dan meyakinkan mereka lewat nama group, kita bisa menyediakan ide paper yang out of the box, bukan sekadar yang biasa. ini bisa dbilang penerapan teknik psikologi. jadi kalian yang ingin mengerjakan suatu ide kelompok bisa buat nama group yang ada unsur2 sukses, berhasil, tembus, the best, terbaik dll. yang menggugah.
"You Are What You Speak, You Are What You Think "


2.Awal Adalah Segalanya
Berdasar nasehat Kakek Stephen Covey seorang motivator yang Bukunya Best Seller International ! Berkali-kali bukunya Seven Highly Effective Habits dicetak.
.
.
#Story line:
Di awal diberikan tugas, kami langsung bertemu sebentar di akhir mata kuliah hari itu, untuk sekadar basa-basi, dilanjutkan berbincang sambil berjalan pulang berbagi ide. Namun, di awal kami condong ke evaluasi e-ticketing KAI dan kata Brata "Tiketing juga bisa, untuk meningkatkan pelayanan dari dishub, baik kai  atau pesawat  atau bisa juga ningkatin pelayanan perhotelan di indonesia" dan andaru Eska,"Tiket online juga bagus tuh bahas KAI access, traveloka, Kalo survey enakan e-ticketing soalnya anak stan pasti sering make hehe." 

Walapun masih agak lama tugasnya, dengan bincang-bincang ini tujuannya agar tidak menimbulkan meremehkan/ memikirkan tugasnya "nanti-nanti". Makanya kami langsung merencanakan bertemu khusus di beberapa harti kedepan untuk menyamakan visi. Dan ketika WA group dibuat, agar group tidak tenggelam dan terabaikan dari chat kami lainnya dan kami tetap teringat bahwa kita punya tugas ini, saya mengetik catatan yang saya catat mengenai tugas yang disampaikan dosen ditambah kata2 trigger di awal bahwa semoga ide dan paper yang kita temukan nanti hasilnya memuaskan. 
"Jika perencanaan matang, pekerjaan telah selesai 50%"

3. Berorientasi Pemecahan Masalah
Pelajaran Ini saya dapatkan dari berbagai orang sukses, fokus awalnya misal penciptaan suatu ide/terobosan/teknologi adalah ingin memberikan solusi atas suatu permasalahan yang terjadi misal MPN G-2,  giralisasi, e-filling, e-billing, aplikasi NSW, kulkas ramah lingkungam buatan anak Sma, alarm banjir, e-budgeting, dll. bukan untuk motif lainnya.
.
.
#Story line :
Sebelum kami bertemu, kami berdiskusi lewat WA group, karena prioritaa adalah Tugas IT dan yang Tugas komoditas setelah uts, maka saya menekankan bahwa  di awal untuk berorientasi solusi, kira2 kita pernah menggunakan suatu aplikasi, terus apa yang dirasa kurang dari aplikasi itu, harusnya begini nih aplikasinya biar lebih mudah. Mereka mengusulkan e-ticketing KAI, yang kekurangannya lebih ke tidak stabilnya ketika banyak orang memesan. Tetapi saya menemukan fakta bahwa masalah ini sudah ada solusinya yaitu mereka kerja sama dengan pihak ketiga penjual tiket online lainnya berbasis aplikasi, sehingga pilihan konsumen bisa banyak dan tidak menimbulkan overload di satu sistem.

Akhirnya dengan risau masalah persuratan dalam pengajuan acara karena masih belum tersedianya aplikasi online terkait pengajuan izin acara dan peminjaman ruang yang seyogyanya bisa memanfaatkan era IT, tidak ada notif kapan mereka harus mencek sehingga harus bolak-balik ruangan kemahasiswaan untuk mencek sejauh mana proses diposisi surat, apakah diterima atau ditolak dan bagaimana revisinya, pihak yang berwenang melihat surat/proposal fisik dan menandatangani tidak berada ditempat, dll. Yang jika dengan aplikasi dapat menghemat waktu. Atas dasar inilah ide e-proposal di PKN STAN lahir yang juga didukung oleh beberapa aktivis mahasiswa yang kami wawancarai.
"Kebaikan yang anda bagikan, akan kembali kepada anda"

4. Menghargai Ide Siapapun dan Membuka Peluang Semua Bebicara
Pelajaran ini saya ambil dari manajemen Google, dan perusahan sukses lainnya, bagaimana mereka menghargai dan membuka ide dari manapun tidak mengenal kasta, dan jabatan. Google menuntut para karyawannya untuk menghabiskan 80 persen waktu kerja di kantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka, dan meluangkan 20 persen. sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passion mereka semua dihargai. Menurut Google Labs Gmail,dan kebanyakan teknologi canggih itu justru berasal dari itu proyek sampingan para karyawan itu !!
.
.
#Story line :
 Di awal saya mengatakan begini, 
"Bismillah,semoga ide yg ditemukan dan hasil paper kita memuaskan,silakan kemukakan apapun,cari di sumber manapun,dan tolong dilengkapi catatanku "

dan sengaja tidak berbicara banyak, hanya memancing, agar bisa menarik hati mereka dulu karena belum saling kenal. Saya pun membiarkan mereka menyampaikan ide, jangan sampai dipotong dulu dan langsung dijudge apapun usulan mereka, karena dengan begini group akan penuh ide, dan mereka tidak merasa berat untuk diajak kerja sama , dan tidak akan berpkir, " kalau semua ide di tolak, atau ga dihargai, ya pakai usulmu saja, mending silent di group, nunggu jadi saja." Walaupun misal kita punya ide yang lebih baik, tetapi dengarkanlah dulu mereka.

Brata : " gimana kalau Teh ? Kan ada kebun teh di bogor wkwk atau karet, kulit, bingung hehe banyak soalnya komoditas itu, atau durian juga bisa" dan " Kalau IT pokrmon go, online shop, joox, spotify"

Saya hanya bilang bahwa mungkin yg rare komoditasnya, tapi lanjutkan kreativitasmu (kalian) dan saya bertanya bahwa yg project IT itu harus evaluasi yang negatifnya ya?tapi kok gojek boleh/ya? walaupun sudah tahu jawabannya, tapi ini  agar memancing mereka bersuara saja, dan benar komumikasi pun terjalin lebih halus, padahal kami baru acak kelas saat itu, artinya jarang berbicara, belum mengenal satu sama lain (kecuali andaru, itu pun sangat jarang bicara dengannya)
Andaru Eska Taqwanda :  "Yg rare? Hmm kayak enceng gondok mungkin tapi kurang menjual sih kalau di daerahku dibuat makanan sama kerajinan atau Talas bogor bisa dibikin makanan, trus ada produk waterproof spray gitu.
Jd ngambil ekstrak daun talas dijadiin spray, ntar barang2 yg disemprot jadi waterproof, Kalo coklat terlalu luas, Durian juga khas indonesia sih Bisa dibuat apa aja"

Setelah mereka mengeluarkan semua unek2, saya pun mulai menyampaikan berbagai ide kemasan, sepertinya kalau Tugas Komoditas jadi kami akan menggunakan ide sale pisang dengan packing kekinian clip seal/frozen foods jajanan Indonesia dengan argumen saya waktu itu mengikuti jejak sukses Tao kae Nori yang merambah mancanegara.
"Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success."
- Henry Ford


5. Team yang Seperti Puzzle Saling Melengkapi (Spesialisasi Pekerjaan)
Ini merupakan pelajaran yang bisa diambil dari Adam Smith 1776, Beliau terkenal di text book kami di mata pelajaran Pengantar Ekonomi. Beliau menemukan bahwa spesialisasi membuat suatu pekerjaan menjadi jauh lebih efektif dan efisien, dan ini yang menyebabkan suatu perusahaan korek api disaat itu produktivitasnya naik ratusan kali lipat !!
.
.
#Story line
 Karena punya scope pergaulan, pengalaman yang berbeda-beda dan itu yang menjadikan spesialisasi ala Adam Smith berlaku dalam kelompok ini..

Ada 4 tahap dari awal sampai akhir pembuatan karya tulis ini,yaitu.
1.Diskusi di group whatsapp atau dikelas (Semua saling memberi ide, saya di awal pemicu, wanda dan brata baru meresponse).

2.Pertemuan dari ide yang disetujui, perumusan cara kerja proses bisnis secara kasar dari si pemberi ide dan minta masukan dari anggota lain, (Saya memberikan ide yang disetujui yaitu sebagai e-proposal sebuah solusi persuratan, penyampaian proposal, peminjaman aset. Saya menjelaskan ide saya mulai dari cara kerja pendaftaran, sumber database dari NPM, sumber database Aset dari hasil rekonsiliasi, alur, proses bisnis, dan seminggu saya memikirkan apa yang mungkin ditanyakan oleh mereka, disini Brata memberikan masukan untuk pengecekan ruangan yang available untuk dipinjam berbentuk peta PKN STAN, yang awalnya ide saya berbentuk dropdown kolom biasa tanpa gambar).

3. Perencanaan pembuatan outline paper : design gambaran nyata aplikasi tdari narasi pertemua kemarin, pengetikan narasi ke word (wanda berperan design karena dia pas pertemuan mengajukan diri).

4. Wawancara (disini karena Brata adalah aktivis stapala, dia bertugas wawancara aktivis kampua kenalannya, dan wanda karena lingkup pergaulannya lebi ke anak-anak kebendaharaan negara dia lebih bertanya ke Aktivis jurusan kebendaharaan negara, saya karena lebih sering berjumpa bagian aset dan kemahasiswaan maka saya yang dipercaya lebih banyak bicara ke mereka nantinya dalam menjelaskan, kami datang bertiga untuk wawancara yang awalnya mau menghubungi bagian Kemahasiswaan dan Alumni, tetapi kami beralih minta usulan dan saran Unit Informasi saja yang kebetulan saya kenal salah satunya adalah pengajar mata kuliah Aplikom 1 saat tingkat 1, dan benarlah kami mendapatkan banyak masukan dari sisi IT tentang perencanan pentingnya pembuatan  Flowchart, dan Diagram ERD yang memang belum ada di paper kami padahal kata beliau sebelum suatu usulan aplikasi siap dicoding diagram ERD, Flowchart harus dibuat sebagai suatu urutan yang terpisah dalam teori yang ternyata diajarkan di mata kuliah Aplikom 2, dari sana lah kami menambah isi paper kami sehingga menjadi lebih utuh sebagai sebuah proposal (karya tulis ilmiah) tentang e-proposal yang kata beliau tahap ke-5nya siap dicoding. 
"Kerja sama akan mengalahkan pekerjaan seorang ahli yang bekerja sendirian"


Hard Work Beats Talent When Talent Fails To Work Hard"
-Kevin Durant

Dibawah ini merupakan link download Karya Tulis kami tentang e-Proposal :

bit.ly/aplikasiproposal

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Credits to (sort by number from list of 5-D Squad) :
..
Name (get in touch with us on instagram)
..
Andaru Eska Taqwanda (instagram: )
Brata Baskara (instagram: @bratabaskara)
Harlan Topa (instagram: @pknstan.go)


 
back to top