Ini semua di mulai ketika ada seorang Dosen di kampus kami yaitu PKN STAN--dulunya bernama STAN
....
Yang
membuat "hmm.. moment" beliau juga merupakan lulusan S-2 ITB (Institut Teknologi Bandung), maka di benak
saya ini akan menambah daftar anak stan (red: STAN-ers) yang melanjutkan kulah
di ITB yang pernah mengajarkan saya. Sebelumnya ada Pak Raditya Hendra yang
mengajar mata kuliah Pengelolaan utang, padahal di ITB tidak ada jurusan
Rekayasa Infrastruktur Utang, ataupun bahkan Teknik Geomatika Perutangan yaa :3
Beliau Dosen yang gaya mengajarnya"out of the box" sehingga teknik
negosiasi lender dan mempengaruhi orang lain yang tidak akan ada di RPS pun, diajarkan kepada kami.
....
Nah,
ketika Pak Heru men-declare beliau dari ITB maka "out of the
box" yang saya prediksikan pun benar. Beliau pun menberikan tugas pertama,analisis,
evaluasi atau inovasi mengenai penerapan "IT" yang berpengaruh tehadap
kinerja organisasi dan kedua, ide pengupayaan komoditas Indonesia menjadi punya
daya jual, serta menjualnya online di akhir nanti (tugas kedua ini tidak jadi
diberikan) yang dosen lain di mata kuliah sejenis tidak memberikannya.
1.Nama adalah Doa
14
September 2016, saya menginisiasi nama group kami " 3 Tim Sukses (logo
pita emas)". Di awal karena ini cuma bertiga, saya harus memastikan bisa
menyambung hati dengan mereka, dan meyakinkan mereka lewat nama group, kita
bisa menyediakan ide paper yang out of the box, bukan sekadar yang biasa. ini
bisa dbilang penerapan teknik psikologi. jadi kalian yang ingin mengerjakan
suatu ide kelompok bisa buat nama group yang ada unsur2 sukses, berhasil,
tembus, the best, terbaik dll. yang menggugah.
"You Are What You Speak, You Are What You Think "
2.Awal Adalah
Segalanya
Berdasar
nasehat Kakek Stephen Covey seorang motivator yang Bukunya Best Seller
International ! Berkali-kali bukunya Seven Highly Effective Habits dicetak.
.
.
#Story line:
Di
awal diberikan tugas, kami langsung bertemu sebentar di akhir mata kuliah hari
itu, untuk sekadar basa-basi, dilanjutkan berbincang sambil berjalan pulang
berbagi ide. Namun, di awal kami condong ke evaluasi e-ticketing KAI dan kata
Brata "Tiketing juga bisa, untuk meningkatkan pelayanan dari dishub, baik
kai atau pesawat atau bisa juga ningkatin pelayanan perhotelan di
indonesia" dan andaru Eska,"Tiket online juga bagus tuh bahas KAI
access, traveloka, Kalo survey enakan e-ticketing soalnya anak stan pasti
sering make hehe."
Walapun
masih agak lama tugasnya, dengan bincang-bincang ini tujuannya agar tidak
menimbulkan meremehkan/ memikirkan tugasnya "nanti-nanti". Makanya
kami langsung merencanakan bertemu khusus di beberapa harti kedepan untuk
menyamakan visi. Dan ketika WA group dibuat, agar group tidak tenggelam dan
terabaikan dari chat kami lainnya dan kami tetap teringat bahwa kita punya
tugas ini, saya mengetik catatan yang saya catat mengenai tugas yang
disampaikan dosen ditambah kata2 trigger di awal bahwa semoga ide dan paper
yang kita temukan nanti hasilnya memuaskan.
"Jika perencanaan matang, pekerjaan telah selesai
50%"
3. Berorientasi
Pemecahan Masalah
Pelajaran
Ini saya dapatkan dari berbagai orang sukses, fokus awalnya misal penciptaan suatu
ide/terobosan/teknologi adalah ingin memberikan solusi atas suatu permasalahan
yang terjadi misal MPN G-2, giralisasi, e-filling, e-billing, aplikasi
NSW, kulkas ramah lingkungam buatan anak Sma, alarm banjir, e-budgeting, dll.
bukan untuk motif lainnya.
.
.
#Story line :
Sebelum
kami bertemu, kami berdiskusi lewat WA group, karena prioritaa adalah Tugas IT
dan yang Tugas komoditas setelah uts, maka saya menekankan bahwa di awal
untuk berorientasi solusi, kira2 kita pernah menggunakan suatu aplikasi, terus
apa yang dirasa kurang dari aplikasi itu, harusnya begini nih aplikasinya biar
lebih mudah. Mereka mengusulkan e-ticketing KAI, yang kekurangannya lebih ke
tidak stabilnya ketika banyak orang memesan. Tetapi saya menemukan fakta bahwa
masalah ini sudah ada solusinya yaitu mereka kerja sama dengan pihak ketiga
penjual tiket online lainnya berbasis aplikasi, sehingga pilihan konsumen bisa
banyak dan tidak menimbulkan overload di satu sistem.
Akhirnya
dengan risau masalah persuratan dalam pengajuan acara karena masih belum
tersedianya aplikasi online terkait pengajuan izin acara dan peminjaman ruang
yang seyogyanya bisa memanfaatkan era IT, tidak ada notif kapan mereka harus
mencek sehingga harus bolak-balik ruangan kemahasiswaan untuk mencek sejauh
mana proses diposisi surat, apakah diterima atau ditolak dan bagaimana
revisinya, pihak yang berwenang melihat surat/proposal fisik dan menandatangani
tidak berada ditempat, dll. Yang jika dengan aplikasi dapat menghemat waktu. Atas
dasar inilah ide e-proposal di PKN STAN lahir yang juga didukung oleh beberapa
aktivis mahasiswa yang kami wawancarai.
"Kebaikan yang anda bagikan, akan kembali kepada
anda"
4. Menghargai Ide Siapapun dan Membuka Peluang Semua Bebicara
Pelajaran ini saya ambil dari manajemen
Google, dan perusahan sukses lainnya, bagaimana mereka menghargai dan membuka
ide dari manapun tidak mengenal kasta, dan jabatan. Google menuntut para
karyawannya untuk menghabiskan 80 persen waktu kerja di kantor untuk
mengerjakan pekerjaan mereka, dan meluangkan 20 persen. sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passion mereka semua
dihargai. Menurut Google Labs Gmail,dan kebanyakan teknologi canggih itu justru
berasal dari itu proyek
sampingan para karyawan itu !!
.
.
#Story line :
Di
awal saya mengatakan begini,
"Bismillah,semoga ide yg ditemukan dan hasil paper kita memuaskan,silakan kemukakan apapun,cari di sumber manapun,dan tolong dilengkapi catatanku "
dan sengaja tidak berbicara banyak, hanya memancing,
agar bisa menarik hati mereka dulu karena belum saling kenal. Saya pun
membiarkan mereka menyampaikan ide, jangan sampai dipotong dulu dan langsung
dijudge apapun usulan mereka, karena dengan begini group akan penuh ide, dan
mereka tidak merasa berat untuk diajak kerja sama , dan tidak akan berpkir,
" kalau semua ide di tolak, atau ga dihargai, ya pakai usulmu saja,
mending silent di group, nunggu jadi saja." Walaupun misal kita punya ide
yang lebih baik, tetapi dengarkanlah dulu mereka.
Brata
: " gimana kalau Teh ? Kan ada kebun teh di bogor wkwk atau karet, kulit,
bingung hehe banyak soalnya komoditas itu, atau durian juga bisa" dan
" Kalau IT pokrmon go, online shop, joox, spotify"
Saya
hanya bilang bahwa mungkin yg rare komoditasnya, tapi lanjutkan kreativitasmu
(kalian) dan saya bertanya bahwa yg project IT itu harus evaluasi yang
negatifnya ya?tapi kok gojek boleh/ya? walaupun sudah tahu jawabannya, tapi ini
agar memancing mereka bersuara saja, dan benar komumikasi pun terjalin
lebih halus, padahal kami baru acak kelas saat itu, artinya jarang berbicara,
belum mengenal satu sama lain (kecuali andaru, itu pun sangat jarang bicara
dengannya)
Andaru
Eska Taqwanda : "Yg rare? Hmm kayak enceng gondok mungkin tapi
kurang menjual sih kalau di daerahku dibuat makanan sama kerajinan atau Talas
bogor bisa dibikin makanan, trus ada produk waterproof spray gitu.
Jd
ngambil ekstrak daun talas dijadiin spray, ntar barang2 yg disemprot jadi
waterproof, Kalo coklat terlalu luas, Durian juga khas indonesia sih Bisa
dibuat apa aja"
Setelah
mereka mengeluarkan semua unek2, saya pun mulai menyampaikan berbagai ide
kemasan, sepertinya kalau Tugas Komoditas jadi kami akan menggunakan ide sale
pisang dengan packing kekinian clip seal/frozen foods jajanan Indonesia dengan
argumen saya waktu itu mengikuti jejak sukses Tao kae Nori yang merambah
mancanegara.
"Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success."- Henry Ford
5. Team yang Seperti Puzzle Saling Melengkapi (Spesialisasi Pekerjaan)
Ini
merupakan pelajaran yang bisa diambil dari Adam Smith 1776, Beliau terkenal di
text book kami di mata pelajaran Pengantar Ekonomi. Beliau menemukan bahwa
spesialisasi membuat suatu pekerjaan menjadi jauh lebih efektif dan efisien,
dan ini yang menyebabkan suatu perusahaan korek api disaat itu produktivitasnya
naik ratusan kali lipat !!
.
.
#Story line
Karena punya scope pergaulan,
pengalaman yang berbeda-beda dan itu yang menjadikan spesialisasi ala Adam
Smith berlaku dalam kelompok ini..
Ada 4 tahap dari awal sampai akhir pembuatan karya
tulis ini,yaitu.
1.Diskusi di group whatsapp atau dikelas (Semua saling
memberi ide, saya di awal pemicu, wanda dan brata baru meresponse).
2.Pertemuan dari ide yang disetujui, perumusan cara
kerja proses bisnis secara kasar dari si pemberi ide dan minta masukan dari
anggota lain, (Saya memberikan ide yang disetujui yaitu sebagai e-proposal
sebuah solusi persuratan, penyampaian proposal, peminjaman aset. Saya
menjelaskan ide saya mulai dari cara kerja pendaftaran, sumber database dari
NPM, sumber database Aset dari hasil rekonsiliasi, alur, proses bisnis, dan
seminggu saya memikirkan apa yang mungkin ditanyakan oleh mereka, disini Brata
memberikan masukan untuk pengecekan ruangan yang available untuk dipinjam berbentuk
peta PKN STAN, yang awalnya ide saya berbentuk dropdown kolom biasa tanpa
gambar).
3. Perencanaan pembuatan outline paper : design
gambaran nyata aplikasi tdari narasi pertemua kemarin, pengetikan narasi ke
word (wanda berperan design karena dia pas pertemuan mengajukan diri).
4. Wawancara (disini karena Brata adalah aktivis
stapala, dia bertugas wawancara aktivis kampua kenalannya, dan wanda karena
lingkup pergaulannya lebi ke anak-anak kebendaharaan negara dia lebih bertanya
ke Aktivis jurusan kebendaharaan negara, saya karena lebih sering berjumpa
bagian aset dan kemahasiswaan maka saya yang dipercaya lebih banyak bicara ke
mereka nantinya dalam menjelaskan, kami datang bertiga untuk wawancara yang
awalnya mau menghubungi bagian Kemahasiswaan dan Alumni, tetapi kami beralih
minta usulan dan saran Unit Informasi saja yang kebetulan saya kenal salah
satunya adalah pengajar mata kuliah Aplikom 1 saat tingkat 1, dan benarlah kami
mendapatkan banyak masukan dari sisi IT tentang perencanan pentingnya pembuatan
Flowchart, dan Diagram ERD yang memang belum ada di paper kami padahal kata
beliau sebelum suatu usulan aplikasi siap dicoding diagram ERD, Flowchart harus
dibuat sebagai suatu urutan yang terpisah dalam teori yang ternyata diajarkan
di mata kuliah Aplikom 2, dari sana lah kami menambah isi paper kami sehingga
menjadi lebih utuh sebagai sebuah proposal (karya tulis ilmiah) tentang
e-proposal yang kata beliau tahap ke-5nya siap dicoding.
"Kerja sama akan mengalahkan pekerjaan seorang ahli
yang bekerja sendirian"
Hard Work
Beats Talent When Talent Fails To Work Hard"
-Kevin Durant
Dibawah ini merupakan link download Karya Tulis kami tentang e-Proposal :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Credits to (sort by number from list of 5-D Squad) :
..
Name (get in touch with us on instagram)
..
Andaru Eska Taqwanda (instagram: )
Brata Baskara (instagram:
Harlan Topa (instagram: @pknstan.go)